Menjadi Manusia Global
Manajemen Sumber Daya
Manusia atau MSDM (Human Resources Management) adalah bagian dari fungsi
manajemen. Jikalau manajemen menitikberatkan ‘bagaimana mencapai tujuan bersama
dengan orang lain’, maka MSDM memfokuskan pada “orang” baik sebagai subyek atau
pelaku dan sekaligus sebagai obyek dari pelaku. Jadi bagaimana mengelola
orang-orang dalam organisasi yang direncanakan (planning), diorganisasikan
(organizing), dilaksanakan (directing) dan dikendalikan (controlling) agar
tujuan yang dicapai organisasi dapat diperoleh hasil yang seoptimal mungkin,
efisien dan efektif.
Hal yang menarik lagi
manusia sebagai makhluk yang unik dibandingkan dengan makhluk lain di dunia ini
karena memiliki keinginan individual, keinginan kelompok atau keinginan dalam kelompok-kelompok
dalam wujud yang lebih besar (organisasi) melakukan interaksi dan kerjasama
yang melahirkan berbagai fenomena yang menarik untuk dikaji dan dipelajari
dalam sumber daya manusia. Jadi, wajar bahwa MSDM merupakan manajemen inti yang
menggerakkan organisasi sehingga suatu wadah organisasi baik yang berorientasi
laba (profit organization) maupun organisasi yang berorientasi nirlaba
(non-profit organization) menjadi ‘hidup” dan dinamis sesuai karakter
manusianya sehingga organisasi tetap eksis dan memiliki kinerja yang dapat
dinikmati oleh anggota-anggota dalam organisasi itu maupun memberi manfaat bagi
masyarakat di sekitarnya.
Perkembangan global
secara langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh terhadap organisasi dan
manusia di dalamnya. Budaya global berinteraksi dengan budaya regional,
nasional, organisasi dan fungsi-fungsi organisasi termasuk sikap dan perilaku
individu di dalamnya sehingga perubahan global juga dapat direspon dan
mempunyai hubungan dan pengaruh dengan aktivitas manusia dalam organisasi.
Perkembangan global memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan ilmu
MSDM karena pada dasarnya memang perubahan itu terjadi pada segenap manusia
yang selama ini berada dalam organisasi-organisasi. Perubahan merupakan
fenomena yang tidak mungkin dihindari, tetapi bagaimana SDM dapat memanfaatkan
perubahan bagi kepentingan organisasi dan anggota-anggota di dalamnya. Jika
tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi maka
organisasi akan menjadi ‘status quo’ yang berakhir pada pengurangan bahkan
pemusnahan organisasi di masa yang akan datang.
Perubahan-perubahan
yang terjadi dalam lingkungan MSDM adalah kecenderungan-kecenderungan yang
mencakup keragaman angkatan kerja, teknologi, globalisasi, dan perubahan dunia
jabatan dan kerja (Gary Dessler, 1997,h.6). Keragaman angkatan kerja akan terus
berubah secara dramatis akan lebih beragam seperti angkatan kerja wanita,
kelompok minoritas, para pekerja manula memasuki dunia kerja. Perubahan
teknologi akan terus menggeser pekerjaan dari suatu tempat ke tempat lain dan
berperan besar dalam meningkatkan produktivitas, berkurangnya tenaga kerja
buruh kasar ke tenaga kerja ahli, lingkungan yang semakin kompetitif
serta menyusutnya peranan hirarki. Globalisasi adalah kecenderungan
perusahaan/organisasi untuk memperluas penjualan atau manufakturing mereka ke
pasar baru di luar negeri. Akibat proses globalisasi menimbulkan tren
dalam dunia kerja dalam aspek teknologi yang akhirnya melahirkan dunia jabatan
dan kerja. Kita bisa melihat perangkat dan peralatan kantor bermunculan seperti
mesin fax, fotokopi, mesin cetak, komputer personal (PC), internet,
chatting, facebook, laptop, hand phone, blackberry yang semakin kuat
mempengaruhi perubahan SDM dalam organisasi.
Globalisasi dan perdagangan
dunia merupakan dua arus yang saling mempengaruhi atau memperkuat satu dengan
yang lainnya, yang sekarang sedang menghadang dunia dan kedua arus tersebut
akan semakin kuat pada masa yang mendatang, seiring dengan kemajuan teknologi
serta peningkatan pendapatan per kapita dan penambahan jumlah penduduk dunia.
(Tulus T.H.Tambunan, 2004). Globalisasi ekonomi diartikan sebagai suatu proses
dimana semakin banyak negara di dunia yang terlibat langsung dengan kegiatan
ekonomi atau produksi dunia. Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan
perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural, dan perubahan ini
semakin kuat dengan berlangsungya juga proses perdagangan dunia. Munculnya dua
arus ini yang mengubah tatanan perekonomian dan perdagangan dunia jelas akan
berpengaruh sangat kuat terhadap setiap negara, terutama yang menerapkan
kebijakan perdagangan bebas atau ekonomi terbuka. Pengaruh tersebut tidak hanya
pada kegiatan produksi di dalam negeri, tetapi juga pada aspek-aspek kehidupan
masyarakat sehari-hari.
Globalisasi menurut
Thomas I.Friedman dalam Hendra Halwani (2005) mempunyai tiga dimensi
: Pertama, dimensi idea atau ideology, yaitu kapitalisme, termasuk
seperangkat nilai lain yang menyertainya yaitu falsafah individualisme,
demokrasi dan HAM. Kedua, dimensi ekonomi, yaitu pasar bebas dengan
seperangkat tata nilai lain yang harus membuka kesepakatan terbukanya arus
barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain.Ketiga, dimensi teknologi,
khususnya teknologi informasi, yaitu akan terbuka batas-batas negara sehingga
negara makin tanpa batas (bordless country).
Tren yang paling besar
mencakup pergeseran dari industri manufaktur ke industri jasa. Industri jasa
sangat pesat meliputi jasa makanan yang serba instant, industri eceran,
konsultasi, pendidikan dan pengajaran maupun bidang jasa konsultan hukum, dan
seterusnya. Perubahan mendasar yang kedua mengenai semakin besarnya peran
pekerjaan pengetahuan dan modal manusia (human resource capital). Penekanan
para spesialis pada organisasi seperti yang dinyatakan oleh Peter F. Drucker
adalah semakin besarnya peran pengetahuan dan modal manusia yaitu penekanan
pada pengetahuan, pendidikan, pelatihan, keterampilan, dan keahlian manusia
dengan mengorbankan modal fisik seperti peralatan, mesin dan pabrik secara
fisik. Kekuatan otak semakin dominan dalam SDM. Organisasi tidak akan lepas
dari hak paten, proses, keterampilan manajemen, informasi tentang pelanggan dan
pemasok. Jadi pengetahuan adalah modal intelektual yang semakin dibutuhkan SDM
di masa yang akan datang.
Tantangan MSDM menurut
Mathis dan Jackson (2006,h.46) adalah lingkungan yang mempengaruhi
perubahan yang signifikan sebagai berikut :
Perubahan ekonomi dan
teknologiKetersediaan dan kualitas angkatan kerjaPertumbuhan angkatan kerja
tidak tetapPersoalan demografiPenyeimbangan pekerjaan / keluarga Penyusunan
ulang organisasional dan merger / akuisisi
MENGAPA MEMPELAJARI
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
Mengapa kita harus
mempelajari Manajemen Sumber Daya Manusia di dalam suatu organisasi
? Pertama, untuk menggali potensi manusia dalam organisasi sehingga dapat
dimanfaatkan seoptimal mungkin.Kedua, manusia sebagai makhluk sosial yang unik
harus menjadi fokus perhatian terhadap keinginan (wants) dan kebutuhannya
(needs) yang harus dipenuhi. Ketiga, manusia memiliki cita-cita untuk
mencapai tujuan yang diinginkan melalui jalur karir yang ditempuhnya.Keempat,
organisasi adalah kumpulan orang-orang. Kesuksesan orang-orang di dalamnya
haruslah sesuai dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Kelima, organisasi
dibentuk bukan hanya dalam jangka pendek, melainkan dalam jangka panjang
sehingga kebutuhan SDM harus direncanakan, diorganisasikan, dilaksanakan dan dikendalikan
secara efektif.
Pentingnya MSDM menurut
Fischer, et.al (1993. h.19) mencakup berbagai kegiatan yaitu :
Staffing/Human Resource
Planning : Perencanaan Sumber Daya Manusia.Organization/Employee
Development : Pengembangan Pegawai/Organisasi.Compensation/Employee
Relations : Hubungan Pegawai atau Karyawan/Kompenasi.Employee
Support : Dukungan Pegawai.Legal Reqruitments/Compliance : Rekrutmen
Legal/Keluhan.Labor/Union Relations : Serikat/Organisasi BuruhPolicy
Adherence : KebijakanAdministrative Services : Pelayanan
Administrasi.
Komentar
Posting Komentar